Bawaslu Temanggung Beri Pendidikan Politik Bagi Mahasiswa Baru INISNU Temanggung
|
Temanggung - Bawaslu Kabupaten Temanggung menjadi Narasumber dalam kegiatan Studium Generale yang diselenggarakan di Aula lantai 3 INISNU Temanggung pada Kamis, (12/09/2024).
Kegiatan bertema "Pendidikan Politik Bermuatan Nilai-nilai Aswaja dalam Mewujudkan Demokrasi Sehat" tersebut diselenggarakan dalam serangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Mahasiswa Baru INISNU Temanggung Tahun 2024.
Dalam sambutan Muh Baehaqi selaku Rektor INISNU Temanggung menyampaikan pesan, ketika sudah bulat niatan datang ke kampus ini harus fokus dengan apa yang harus dikerjakan, niat yang pertama di INISNU ini adalah mencari ilmu, karena Allah menjamin seseorang akan diangkat derajatnya karena ilmu.
"Saya sejak di INISNU yang dulunya masih STAINU berpegang teguh dengan prinsip jangan menjadi pemarah dan perbanyak rasa sabar, membiasakan hal-hal baik seperti menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia,” ungkap Baehaqi.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Bawaslu Temanggung Roni Nefriyadi menyampaikan materi peran akademisi dalam mengawal demokrasi, kami sudah melakukan koordinasi dengan dua organisasi besar di Kabupaten Temanggung yaitu NU dan Muhammadiyah, keduanya sepakat bahwa saat ini kita menghadapi darurat politik uang.
"Bawaslu bertugas mengawasi jalannya proses demokrasi baik pemilu maupun pemilihan, cakupannya luas tidak hanya mengawasi KPU dalam menjalankan tugas sesuai undang-undang, tetapi juga mengawasi pihak-pihak yang dilarang ikut serta dalam politik praktis seperti ASN, TNI, Polri, Kepala Desa serta Perangkat Desa,” sambungnya.
Roni menegaskan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam penyelenggaraan pemilihan demi mewujudkan pemilihan yang berintegritas. “Bawaslu Temanggung menyadari bahwa dengan meningkatnya partisipasi pengawasan dari masyarakat turut serta mewujudkan pemilihan yang berintegritas,” ujarnya.
Selain itu Ketua Prodi Magister Hukum Keluarga Islam (HKI) Muhammad Syakur juga sebagai narasumber dalam stadium general tersebut.
Syakur menyampaikan tiga poin penting kepada mahasiswa, kata kuncinya adalah politik, aswaja dan demokrasi. Bahwa politik dalam islam itu usaha perbaikan manusia dalam menyelamatkan didunia dan akhirat dengan prinsip kemaslahatan.
"Karena kebijaksanaan dari Ulama Aswaja kita dalam menentukan prinsip demokrasi dengan didasari pemahaman Ushul Fiqih dan Al Quran, sehingga NKRI sampai sekarang masih utuh,” tutup Syakur.[AM]
Penulis : AM
Editor : MBCA
Foto : Humas