BAWASLU TEMANGGUNG GANDENG PEREMPUAN SAMBUT PEMILU INKLUSIF TAHUN 2024
|
Humas Bawaslu Temanggung-TEMANGGUNG. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Temanggung hari ini menggelar sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dengan tema partisipasi perempuan untuk pemilu inklusif dalam penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024. Sosialisasi ini bertujuan mendorong kesetaraan gender dalam berdemokrasi di Indonesia.
Acara ini digelar di Hotel Aliyana, pada Sabtu (12/11/2022). Sosialisasi dibuka dengan sambutan Ketua Bawaslu Kabupaten Temanggung Erwin Nurachmani, "perempuan itu hebat, dia bisa hidup di berbagai dimensi, menjadi anggota masyarakat, menjadi istri, menjadi ibu dan bisa juga menjadi publik figur". Erwin juga menambahkan "Sebagai perempuan harus bisa mematahkan stigma di masyarakat bahwa pemilu adalah dunia laki-laki, sehingga hal tersebut membatasi peran bagi perempuan".
Diskusi mengenai urgensi peran perempuan dalam pemilu inklusif tahun 2024 memang tidak ada habisnya. Perempuan-perempuan tangguh yang menjadi peserta sosialisasi ini juga diajak membuat kelompok diskusi mengenai tokoh-tokoh perempuan inspiratif. Diskusi feminis ini dipandu oleh Maria Ulfa, perempuan Bawaslu Kabupaten Temanggung. yang juga membidangi Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan informasi. "Kita sebagai perempuan mempunyai peluang yang setara untuk mempengaruhi kebijakan politik dengan perspektif perempuan" Ungkapnya.
Budaya patriarki dan stereotipe masyarakat mengenai perempuan, terkadang menjadi kendala untuk membagun perempuan berperan aktif dalam dunia politik. Namun, hal tersebut mampu dipatahkan dengan semakin bertambahnya perempuan-perempuan hebat yang duduk di kursi DPD RI, DPR RI, dan DPRD, atau jabatan-jabatan lainnya. Hal tersebut didukung adanya undang-undang yang mengatur memperhatikan 30% keterwakilan perempuan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua program studi pendidikan agama Islam UNISNU Temanggung, Luluk Ifadah, memaparkan materi mengenai peran perempuan dalam pemilu inklusif Pemilu serentak tahun 2024 "sudah saatnya perempuan menjadi subjek pembangunan dengan menjadi perempuan yang berdaya, sehingga tidak mudah diperdaya. Dengan menyuarakan aspirasi, atensi yang mempengaruhi kebijakan. Perempuan-perempuan diharapkan menjadi agen perubahan Demokrasi". Selain itu, beliau juga menambahkan " Gunakan kapasitas diri untuk menjadi perempuan yang cerdas, penggerak anti provokasi, berdaya, mendukung potensi perempuan, mampu dampingi keluarga dengan jujur sehingga menciptakan generasi yang maju, cerdas dan mandiri"Sosialisasi ini, selain dihadiri oleh anggota Bawaslu perempuan dan panitia pengawas pemilu kecamatan perempuan, juga turut hadir perempuan-perempuan hebat perwakilan dari organisasi masyarakat perempuan yang ada di Kabupaten Temanggung, seperti Persit, Bhayangkari, PKK, Aisiyah, Muslimat NU, Fatayat, NA, Wanita Kristen, Wanita katolik, dan Mahasiswi UNISNU.
[caption id="attachment_1557" align="aligncenter" width="636"]
Luluk Ifadah Inisnu sedang menyampaikan materi dihadapan peserta Sosialisasi Pengawasan Partisipatif[/caption]