Lompat ke isi utama

Berita

BAWASLU TEMANGGUNG IKUTI KEGIATAN LITERASI POJOK PENGAWASAN VOL. 4

Ketua Pak Amin

Ketua Bawaslu Jawa Tengah, Muhammad Amin memberikan sambutan dalam dalam pembukaan Literasi Pojok Pengawasn Vol. 4

TEMANGGUNG - Bawaslu Kabupaten Temanggung mengikuti kegiatan Literasi Pojok Pengawasan Vol. 4 yang dilaksanakan oleh Bawaslu Jawa Tengah dengan tema “Pengawasan Pemilu Inklusif ; Strategi Advokasi dan Afirmasi Kelompok Rentan dan Masyarakat Marginal” secara daring dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube, Senin, (04/08/2025).

Ketua Bawaslu Jawa Tengah, Muhammad Amin membuka acara tersebut, dalam sambutannya Amin mengatakan advokasi perlu diperjuangkan sesuai kehendak mereka (kelompok rentan dan masyarakat marginal), terutama pada pembentukan badan ad hoc di Bawaslu.

Turut memberikan sambutan, Anggota Bawaslu Jawa Tengah, Muhammad Rofiuddin menekankan beberapa persoalan yang mewarnai dinamika partisipasi kelompok rentan dan masyarakat marginal pada Pemilu atau Pemilihan. Salah satunya yakni sosialisasi yang terlalu formal. 

Bawaslu Jawa Tengah menghadirkan 2 (dua) narasumber: Amrunur Muh Darmawan, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Muhammad Musta’in, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Kabupaten Blora.

Pada kesempatannya, Amrunur menjelaskan masyarakat adat, kelompok marginal dan perempuan perlu mendapat perhatian lebih sebab mereka sering dijadikan obyek pada perhelatan Pemilu dan Pemilihan. Ia berharap agar kelompok rentan dan masyarakat marginal berpartisipasi menjadi subyek atau penyelenggara dan perlu dibentuk Peraturan Bawaslu yang mengakomodasi partisipasi mereka pada pengawasan Pemilu.

Selain itu, Amrunur membagikan cerita pembinaan desa pengawasan yang telah dilaksanakan Bawaslu Provinsi NTT. Pengawasan partisipatif ini melibatkan 2 (dua) desa berbasis desa adat di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Sumba Barat Daya sembari merawat dan menjaga keanekaragaman budaya.

Sementara Muhammad Musta’in membagikan pengalaman melaksanakan sosialisasi pengawasan yang menargetkan komunitas adat “Sedulur Sikep”. Kunci keberhasilan Bawaslu Kabupaten Blora terletak pada strategi pendekatan berbasis nilai-nilai lokal sehingga sosialisasi pengawasan partisipatif dapat diterima dengan baik.

Hasilnya, antusiasme komunitas adat “Sedulur Sikep” juga cukup tinggi. Ini dibuktikan dengan keaktifan para pemuda “Sedulur Sikep” dalam diskusi setelah sesi sosialisasi. “Ini adalah sinyal bagus bagi demokrasi. Semangat demokrasi tetap menyala meskipun mereka ‘terpinggirkan’ secara lokasi.” Ujar Musta’in.

Bawaslu Jawa Tengah berharap agar kisah inspiratif ini menjadi contoh bagi Bawaslu Kabupaten/Kota dalam mewujudkan Pemilu yang inklusif, jujur, dan adil.

Penulis : JJ
Editor : Humas
Foto : Humas