JELANG PEMILU 2024, BAWASLU KAB TEMANGGUNG KONSERN UJUDKAN REFORMASI BIROKRASI
|
Humas Bawaslu Kabupaten Temanggung. TEMANGGUNG – 19/5/2022. Bertempat di media center, Koordinator Sekretariat beserta Anggota Divisi SDM Organisasi dan Ketua Bawaslu Kabupaten Temanggung, hikmad mengikuti giat Rapat Koordinasi via zoom meeting yang diadakan oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Giat yang bertajuk “Sosialisasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas di Lingkungan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah” di komandoi langsung oleh Biro Pernencanaan dan Organisasi Bawaslu RI, Triyono.
Zona integritas Bawaslu Tahun 2022 terangnya “berfokus pada 3 sasaran. Pertama terkait integitas lembaga yang berfokus pada pencegahan KKN melalui pengendalian serta pengawasan internal terhadap seluruh resiko penyimpangan integritas, kedua terkait pelayanan publik prima yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik sehingga mendorong kepuasan penerima layanan sedangkan yang terakhir atau ketiga terkait kapabilitas yang berfokus pada pengoptimalan kinerja unit kerja dengan melakukan dan meningkatkan kualitas manajemen kinerja”. Masih menurut Triyono, “dalam waktu dekat Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota yang diusulkan akan diseleksi melalui penilaian TPI oleh Biro Rencana dan Organisasi beserta Inspektorat”.
Selain materi tersebut, Triyono juga menyampaiakan hasil penilaian reformasi birokrasi terhadap jajaran Bawaslu, “beberapa hal yang dinilai didasarkan pada 8 (delapan) komponen penilaian atau biasa disebut 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi. Hal tersebut meliputi manajemen perubahan, deregulasi kebijakan, penataan organisasi, penataan tatalaksana, penataan SDM aparatur, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.”
“Meskipun hasilnya selalu menunjukkan arah yang positif, akan tetapi kita jangan terlalu berpuas diri karena kami yakin bahwa Bawaslu mampu menjadi lembaga yang lebih baik dan lebih baik lagi”, imbuhnya.
Selaku Divisi SDM dan Organisasi Amin Stiyono menyambut baik giat hari ini. Terangnya, yang disampaikan tadi sebenarnya menjadi alat ukur bagi kita di Kabupaten/Kota. Apakah mindset kita telah berubah atau belum. “Dahulu guna menyebut ASN sering digunakan istilah ambtenaar dengan ciri khas berpakaian jas putih-putih, topi helm keras seperti baja dan kecenderungan minta dilayani atau dihormati, namun hari ini kita menyebut diri kita sebagai pelayan publik yang mengedepankan kualitas layanan kepada masyarakat bahkan jangan berharap pamirih sekecil apapun.”